Perencanaan Supply Chain Management Pada Seneca Coffe Studio

Authors

  • Dimas Hardiansyah Universitas Pelita Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.33005/wj.v17i1.107

Keywords:

Distribusi, Pemilihan Pemasok, Perencanaan, SCM (Supply Chain Management

Abstract

Perkembangan penjualan makanan dan minuman tumbuh dengan pesat. Salah satu minuman yang memiliki penjualan yang mengalami kenaikan yang besar adalah kopi. Dengan potensi berkembangannya penjualan kopi, maka untuk memiliki keunggulan dalam persaingan penjualan Seneca Coffee Studio perlu menerapakan Supply Chain Management.Tujuannya adalah untuk memahami proses pemilihan pemasok, perencanaan logistik, dan distribusi logistik yang diterapkan di Seneca Coffee Studio, serta bagaimana perusahaan dapat bersaing dalam industri kopi yang semakin ketat. penelitian mencakup analisis aktivitas manajemen rantai pasokan dari pengadaan bahan baku hingga penyampaian produk akhir kepada konsumen, serta tantangan yang dihadapi Khamal Nasution dalam menjalankan bisnis coffee shop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya minat masyarakat terhadap kopi telah mendorong pertumbuhan bisnis coffee shop di Medan. Khamal Nasution, dengan motivasi merdeka finansial, berhasil melihat potensi keuntungan di sektor ini meskipun menghadapi tantangan persaingan yang ketat. Penerapan manajemen rantai pasokan yang efektif, termasuk pemilihan pemasok yang tepat dan perencanaan logistik, menjadi kunci keberhasilan usaha ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen rantai pasokan berperan penting dalam keberlangsungan bisnis kopi, seperti yang diterapkan di Seneca Coffee Studio. Keberhasilan dalam menjalankan manajemen rantai pasokan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-02-10

How to Cite

Dimas Hardiansyah. (2025). Perencanaan Supply Chain Management Pada Seneca Coffe Studio. Prosiding Seminar Nasional Waluyo Jatmiko, 17(1), 1–7. https://doi.org/10.33005/wj.v17i1.107