Penerapan FMEA (Failure Mode And Effect Analysist) Untuk Mengidentifikasi Risiko Kegagalan Pada Kemasan Produk XYZ (Studi Kasus: PT. Herba Emas Wahidatama)
DOI:
https://doi.org/10.33005/wj.v16i1.17Keywords:
quality, product, FMEA, RISK, ImprovementAbstract
Persaingan yang semakin ketat di dunia industri jasa dan manufaktur, penting untuk meningkatkan kualitas pada proses produksi produk. Salah satu strategi perusahaan dengan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Pengendalian kualitas produk dapat mudah dilakukan dengan penerapan metode Failure Mode and Effect Analysist atau biasa dikenal dengan FMEA. Dalam penelitian ini, adapun salah satu produk perusahaan memiliki tingkat kerusakan yang cukup tinggi. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan penerapan metode FMEA untuk memudahkan dalam mengidentifikasi jenis risiko yang sering terjadi saat proses produksi berlangsung. Potensi kegagalan yang sering terjadi pada proses produksi produk xyz ada 3 yaitu bobot pada tea bag tidak memenuhi syarat, cutting yang tidak presisi, dan adanya seal yang tidak tertutup sempurna. Berdasarkan tiga potensi kegagalan yang terjadi, diperoleh angka risiko tertinggi dari RPN yaitu bobot tea bag yang tidak memenuhi syarat dan cutting yang tidak presisi. Hal tersebut dapat diidentifikasi sebab dan akibat yang timbul melalui diagram Fishbone agar dapat dengan mudah melakukan pengendalian risiko serta perbaikan dalam proses produksi pada produk xyz. Sehingga kualitas produk dapat lebih terjaga dan proses produksi dapat berjalan lebih efektif dan efisien.